SITUS MEGALITIKUM TERJAN
" Situs Ini terletan di Kawasan Bukit Selodiri Desa Terjan Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang Jawa tengah,Merupakan peninggalan Purbakala 294 Tahun silam"
" SITUS Terjan merupakan salah satu peninggalan zaman megalitikum terlengkap di Indonesia, selain Situs Lembah Bada di Sulawesi Tengah dan Situs Pasemah di Sumatera Selatan.
Situs peninggalan zaman megalitikum yang juga pernah diteliti arkeolog Orsoy de Flines FDK Bosch dari Belanda yaitu tahun 1915
SITUS PURBAKALA PLAWANGAN
Selama beberapa bulan penggalian, tim tidak menemukan tanda-tanda adanya fosil yang dicari. Pada 1977, seorang warga Desa Plawangan iseng-iseng datang ke Terjan menunjukkan sebuah tulang kepada anggota tim. ”Ternyata tulang itu yang dicari oleh tim dari Balai Arkeologi. Kemudian dari 1977 hingga1983 dilakukan penggalian terus-menerus hingga menemukan ribuan fosil dan benda purbakala,” tutur Junaedi, juru kunci situs Plawangan yang juga ikut membantu penggalian sejak 1977.
Situs Plawangan diperkirakan merupakan sebuah “necropolis” atau tempat penguburan dari abad pertama masehi. Dari penggalian di situs itu, menunjukkan manusia Plawangan pada 2000 tahun silam memiliki cara penguburan yang terbilang maju pada zamannya. Tubuh manusia dimasukkan dalam tempayan dan dikubur dalam tanah disertai dengan bekal kubur, seperti manik-manik, periuk, dan kendi.
Nekara Perunggu
Bahkan, di tempat ini ada satu temuan langka yang tidak ditemukan di situs lainnya yang berasal pada awal masehi. ”Yaitu penemuan manusia yang dikubur dalam nekara perunggu. Hal ini membuat peneliti kebingungan, karena penemuan nekara perunggu tidak pernah ditemukan di tempat lain. Penemuan ini juga menunjukkan tingginya budaya manusia Terjan pada awal masehi,” kata bapak tiga anak ini.
Terbungkus Kerang
Junaedi menguraikan, berbeda dengan situs lainnya, fosil dan berbagai ornamen yang ditemukan peneliti di situs Plawangan terbilang lebih kaya dan utuh. ”Ini karena fosil dan benda-benda itu terbungkus kerang, sehingga fosil itu tidak mudah rusak dimakan waktu,
SITUS TANJUNGAN ( Jejak Manusia Penutur Austronesia )
Tim penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta menemukan jejak manusia prasejarah penutur Austronesia di Situs Tanjungan I dan II di pesisir pantai utara, Desa Tanjungan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah. Di sana tim menemukan dua kerangka manusia dan aneka macam perkakas.
SITUS TANJUNGAN ( Jejak Manusia Penutur Austronesia )
Tim penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta menemukan jejak manusia prasejarah penutur Austronesia di Situs Tanjungan I dan II di pesisir pantai utara, Desa Tanjungan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah. Di sana tim menemukan dua kerangka manusia dan aneka macam perkakas.
Ketua Tim Peneliti Situs Tanjungan
dari Balai Arkeologi Yogyakarta Gunadi Kasnowiharjo mengatakan, penemuan situs
ini melanjutkan penemuan sebelumnya, yaitu Situs Plawangan, Leran, dan Binangun
di sepanjang pantai utara Rembang.
”Tahun ini kami mengulangi lagi
ekskavasi untuk mencari pola sebaran dan permukiman mereka. Penggalian
dilakukan di sisi timur Situs Plawangan di Desa Tanjungan perbatasan Jateng dan
Jatim,” ujar Gunadi, pada Jumat (25/7), di Jakarta.
Siput-siput seperti ini banyak ditemukan berserakan di Gua
Harimau. Para ahli arkeologi memperkirakan bahwa lubang-lubang yang terdapat
pada ujung-ujung siput memang sengaja dibuat oleh para Penutur Austronesia
untuk menyeruput dagingnya. Ini merupakan hasil penemuan di Gua Harimau yang
dipaparkan dalam NGI edisi Januari 2013. (Reynold Sumayku/NGI).
Setelah mengumpulkan informasi dari
masyarakat, tim menggali di dua lokasi, yaitu di sisi utara dan sisi selatan
Jalan Daendels. Di sisi utara sekitar 400 meter dari pantai ditemukan kerangka
manusia yang tak lengkap dan wadah kubur tempayan yang pecah. Di sisi selatan
ditemukan perkakas kebutuhan sehari-hari, seperti bandul jala, paku, dan
tembikar.