Rabu, 25 Juli 2012

Ditinggal Tarawih, Rumah Kadus Narukan Diobok-obok Maling

  KRAGAN - Rumah seorang kepala dusun di Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Jumat (20/7) sekitar pukul 19.50 WIB, dibobol maling saat semua anggota keluarga sedang menunaikan salat tarawih bersama anggota keluarga di musala setempat.

Sebuah komputer jinjing (laptop) merek acer, kalung emas 6,5 gram, dua ponsel merek Sony dan Nokia, uang tunai Rp4juta, serta enam buku rekening tabungan bank diketahui raib digasak.

Menurut keterangan korban, Nur Hidayat (44), kepada suararembang, Sabtu (21/7) pagi, keadaan rumah yang berada di bilangan ruas jalan Pandangan-Sedan tersebut, saat itu memang dalam keadaan kosong tak bertuan lantaran semua anggota keluarga sedang berada di musala.

"Maka dari itu saya langsung curiga ketika sepulang dari musala, kami mendapati rumah dalam keadaan gelap gulita. Padahal saat kami berangkat ke musala untuk menunaikan salat tarawih, lampu tidak kami matikan," kata Nur Hidayat.

Begitu mendapati rumah dalam keadaan gelap, Nur Hidayat bersama anak pertamanya, Ainun Najib (19), segera menyalakan lampu sepeda motor yang dikendarainya untuk meyorot bagian rumah.

"Saat itu kami melihat, jendela samping kanan rumah terbuka. Melihat itu, saya dan anak memberanikan masuk. Saya langsung menuju kamar," katanya.

Nur Hidayat terperanjat lantaran mendapati isi kamarnya berserakan di lantai. "Setelah saya cek, sejumlah barang-barang berharga raib," kata dia.

Ia mengaku, kehilangan barang berharga seperti laptop, membuatnya sangat terpukul. Sebab, di dalam komputer jinjing itu, tersimpan sejumlah data penting milik anaknya.

"Sedangkan uang tunai Rp4juta itu, sebagian adalah milik organisasi Sekolah Lapang Terpadu. Termasuk, sebagian buku rekening tabungan yang merupakan penunjang kegiatan desa dan organisasi tersebut," kata dia.

Istri Nur Hidayat, Duriyati (37), menduga pencuri sudah cukup lama mempelajari situasi di lingkungan sekitar rumahnya sebelum beraksi malam itu.

"Namun, kami memercayakan pengungkapan kasus pencurian ini kepada pihak Kepolisian Sektor Kragan," terang dia yang menuturkan bahwa aparat kepolisian langsung turun untuk melakukan olah tempat kejadian, satu jam setelah kemalingan diketahui.

Kapolres Rembang AKBP Adhy Fandy Ariyanto mengatakan pencurian dengan sasaran permukiman rawan terjadi selama Ramadhan, terutama di jam-jam setelah salat isya atau ketika salat tarawih.

"Kami menginstruksikan kepada jajaran anggota untuk mewaspadai pencurian, terutama di jam-jam selama salat tarawih. Namun masyarakat tetap harus menjadi polisi untuk diri sendiri dengan memastikan rumah dalam keadaan terkunci saat ditinggal salat tarawih di musala atau masjid," tandas dia.

Atas kejadian itu, pihaknya akan melakukan penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut. "Kami masih mempelajari hasil olah tempat kejadian," tegasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar